TUGAS KOMUNIKASI BISNIS (SOFTSKILL)
Nama Kelompok : Donna Yusshinta (53214246)
Erin Nur Aisah (53214610)
Guita Arum Sari (54214618)
Linda Dwi Wiratia (56214080)
Nur Huda Fauzan (58214166)
Yulian Prayugo (5C214546)
Kelas : 2DF01
Mata Kuliah : Komunikasi
Bisnis (Softskill)
PERENCANAAN
LAPORAN BISNIS
A. Pengertian dan Jenis laporan bisnis
Laporan bisnis ialah setiap dokumen
faktual yang menyatakan tujuan perusahaan
merupakan sarana manajerial untuk menginformasikan atau memberikan
kontribusi pada pengambilan keputusan harus bersifat akurat, lengkap
dan obyektif.
Suatu laporan dapat berbentuk tertulis
ataupun lisan ataupun keduanya (lisan dan tertulis). Laporan tertulis biasanya
mendahului penyajian secara lisan yang didasarkan pada dokumen tertulis.
Laporan
bisnis dapat digolongkan ke dalam jenis sebagai berikut :
1.
Laporan
menurut Fungsinya
Jenis
laporan menurut fungsinya terdiri Laporan Informasional dan Laporan Analitis.
a) Laporan informasional adalah laporan yang bersifat
memberi informasi, menyajikan fakta
tanpa melakukan analisis, tanpa kesimpulan, dan tanpa memberi
rekomendasi.
b) Laporan analitis adalah laporan yang menyajikan fakta,
menganalisis dan mengintrepertasikannya, kemudian menyimpulkan dan memberi
rekomendasi. Beberapa contoh dari jenis ini adalah laporan kemajuan pekerjaan,
laporan rekomendasi, proposal, dan sebagainya.
2.
Laporan
menurut Subjeknya
Laporan
menurut subjeknya adalah laporan yang didasarkan menurut departemen atau unit
tempat laporan itu diperoleh. Contoh-contohnya adalah laporan akuntansi,
laporan personalia, laporan produksi dan sebagainya.
3.
Laporan
menurut Formalitasnya
Laporan
jenis ini dapat dibedakan atas laporan formal atau laporan laporan panjang (pada
umumnya lebih dari 10 halaman) dan laporan nonformal atau laporan
singkat.
4.
Laporan
menurut Keasliannya
Laporan
yang terdiri dari laporan otoritas, laporan sukarela, laporan swasta, dan
laporan publik.
a) Laporan otoritas yang dibuat atas dasar permintaan atau
kuasa dari orang lain.
b) Laporan sukarela disusun atas inisiatif dari pembuat
laporan itu sendiri.
c) Laporan swasta adalah laporan yang dibuat oleh
organisasi/perusahaan swasta.
d) Laporan publik disusun oleh lembaga/organisasi pemerintah
atau lembaga yang dibiayai oleh negara.
5.
Laporan
menurut Frekuensinya
Laporan
menurut frekuensinya terdiri dari laporan berkala yaitu laporan yang disusun
secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan.
6.
Laporan
menurut Jenisnya
Laporan
jenis terdiri dari laporan memorandum, laporan surat, laporan dalam bentuk
cetakan, dan laporan panjang (laporan formal).
7.
Laporan
menurut Kegiatan Projek
Laporan
macam ini terdiri atas laporan pendahuluan, laporan perkembangan, dan laporan
akhir.
8.
Laporan
menurut Pelaksanaan Pertemuan
Yang
termasuk ke dalam laporan jenis ini adalah agenda, resolusi, notulen, dan
laporan pertemuan.
Ø
Agenda adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum suatu pertemuan
berlangsung, dan biasanya terdiri dari jadwal pelaksanaan dan topik yang akan dibahas
dalam pertemuan sehingga akan membantu peserta dalam mempersiapkan peserta.
Ø Resolusi merupakan laporan singkat yang secara formal
berisi pengumuman hasil konsensus dalam suatu pertemuan.
Ø Notulen adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang
telah berlangsung yang mencakup semua hal yang terjadi dalam suatu pertemuan.
Ø Laporan pertemuan merupakan laporan resmi yang mencakup
bahasan yang lebih luas dan berisi hasil pertemuan atau konfrensi penting.
B. Bagian pokok dalam laporan bisnis
a. Pendahuluan
Dalam
bagian pendahuluan ada 10 hal yang perlu dipertimbangkan, yakni:
1. Pemberi kuasa, adalah individu/organisasi yang meminta
laporan;
2. Tata-letak, menginformasikan kepada pembaca tentang apa
saja yang akan dibahas dalam laporan bisnis;
3. Masalah, biasanya diformulasikan di awal pendahuluan
sebelum maksud atau tujuan laporan bisnis dinyatakan;
4. Maksud, merupakan poin penting dalam laporan bisnis;
5. Ruang Lingkup, berhubungan dengan luas cakupan atau batas
suatu pokok bahasan dalam sebuah laporan bisnis;
6. Metodologi, mengacu pada metode pengumpulan informasi;
7. Sumber-sumber, mencakup berbagai sumber yang kita gunakan
dalam penyusunan laporan bisnis, baik sumber tertulis maupun sumber lisan;
8. Latar belakang, jika pembaca dianggap perlu mengetahui
informasi yang ada dalam laporan bisnis itu maka latar belakang harus
disampaikan.
9. Definisi Istilah, jika kita menggunakan istilah yang
memiliki beberapa penafsiran maka kita harus menjelaskan kepada pembaca
definisi yang kita maksudkan.
10. Keterbatasan, adalah keterbatasan dalam hal dana, waktu,
ataupun data yang tersedia.
Untuk laporan singkat, beberapa unsur
tersebut dapat digabungkan menjadi satu atau dua paragraf dengan ataupun tanpa
judul “Pendahuluan”. Bahkan dalam laporan berkala, judul pendahuluan dapat
dihilangkan bila isi setiap periode sama dan pembaca telah mengetahuinya.
b. Isi Laporan
Bagian terpanjang dari suatu laporan bisnis adalah isi laporan. Dalam bagian
ini, kita membahas dan mengembangkan hal-hal yang penting secara rinci. Di
samping itu, bagian ini dapat membantu kita mencapai maksud penulisan laporan
bisnis. Penulisan laporan bisnis yang baik, harus mencakup temuan fakta yang
penting dan relevan.
c. Penutup
Bagian
penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, dan untuk laporan
analitis juga mengambil kesimpulan dan memberikan rekomendasi. Oleh karena itu,
dalam Laporan Informasional bagian penutup ini dinamakan Rangkuman, sedangkan
pada Laporan Analitis disebut Kesimpulan dan Rekomendasi.
Hal-hal
yang dipertimbangkan dalam bagian penutup adalah sebagai berikut:
a) Rangkuman, berisi ringkasan pembahasan secara menyeluruh.
Kadangkala hanya berisi poin-poin yang penting, kekuatan dan kelemahan, atau
manfaat dan kerugian;
b) Kesimpulan, berisi evaluasi secara ringkas fakta-fakta
yang dibahas, tanpa memasukkan pendapat pribadi kita sebagai penulis;
c) Rekomendasi, menyarankan suatu program tindakan yang
didasarkan pada kesimpulan yang telah dibuat;
d) Rencana Tindakan, merupakan pernyataan terakhir yang mencakup
waktu pelaksanaan program, anggaran yang diperlukan, dan orang-orang yang
bertanggung jawab terhadap program atau projek yang akan dilaksanakan.
C. Pengorganisasian isi dalam laporan bisnis
Ada 2 (dua) cara yang dapat dipilih untuk digunakan dalam
penyusunan isi laporan bisnis, yaitu:
1. Cara deduksi atau cara langsung berarti menyampaikan ide
pokok dan rekomendasi terlebih dahulu, setelah itu baru dijelaskan hal-hal yang
rinci.
2. Cara induksi atau cara tak langsung, berarti kita
menjelaskan fakta- fakta yang ada terlebih dahulu, baru kemudian kita
memberikan ide pokok, kesimpulan, dan rekomendasi.
D. Penulisan laporan singkat
Ø Karakteristik Laporan Singkat
Kebanyakan
laporan singkat hanya mencakup materi pendukung yang relatif sedikit bagi
pencapaian komunikasi yang efektif. Laporan singkat itu sendiri dapat berbentuk
memo ataupun surat yang terdiri atas satu atau dua halaman.
Laporan singkat mencakup beberapa elemen penting dalam suatu laporan formal, antara lain :
Laporan singkat mencakup beberapa elemen penting dalam suatu laporan formal, antara lain :
1. Gaya penulisan pribadi yang menggunakan
gaya penulisan orang pertama atau kedua.
2.
Grafik untuk lebih menekankan tulisan.
3.
Judul dan sub-subjudul dalam tubuh laporan.
4. Format memo atau surat.
Ø Perencanaan Laporan Singkat
Dalam
merencanakan suatu laporan singkat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain audience, tujuan, dan subjek laporan. Masing-masing
elemen akan mempengaruhi format dan panjang, gaya, serta organisasi suatu
laporan.
Ada beberapa format laporan yang dapat dipilih oleh
penulis, antara lain:
1.
Preprinted
Bentuk
sebelum dicetak pada dasarnya digunakan untuk mengisi laporan yang kosong.
Kebanyakan laporan preprinted relatif pendek, sekitar lima
atau kurang dari lima halaman, dan berkaitan dengan informasi rutin. Contohnya
adalah laporan otoritas.
2.
Surat
Format
surat dapat digunakan untuk laporan yang jumlah halamannya lima atau kurang,
dan ditujukan kepada pihak luar organisasi. Laporan tersebut mencakup semua
bagian surat, dan dilengkapi dengan judul, catatan kaki, table, dan gambar.
3.
Memo
Format
yang paling umum untuk laporan singkat yang digunakan untuk kepentingan pihak
intern suatu organisasi. Memo mencakup beberapa hal berkut : tanggal, kepada,
dari, dan subjek.
4.
Manuskrip
Laporan
ini terdiri atas beberapa halaman sampai ratusan halaman yang memerlukan
pendekatan formal. Karena panjangnya, format manuskrip memerlukan lebih banyak
komponen baik sebelum teks (prefatory parts) maupun setelah teks (supplementary
parts).
E. Membuat laporan bisnis yang baik
1.
Akurat
Hal
pertama yang perlu diperhatikan oleh seorang penulis laporan bisnis adalah
bagaimana mengatakan suatu kebenaran. Beberapa hal berikut ini akan membantu
mengatasi kemungkinan terjadinya distorsi :
a. Jelaskan fakta atau peristiwa yang
terjadi secara konkret.
b. Laporkan semua fakta yang relevan.
c. Tempatkan fakta yang ada dalam suatu
perspektif.
d. Berikan bukti-bukti terhadap kesimpulan
yang Anda buat.
e. Sajikan hanya bukti yang valid dan
mendukung kesimpulan Anda.
f. Jaga bias pribadi Anda dalam suatu
laporan.
2.
Keputusan yang Baik
Laporan
bisnis yang dibuat tidak hanya digunakan pihak intern saja, tetapi juga pihak
ekstern organisasi. Pembaca akan merasa senang membaca suatu laporan yang
mencakup lima hal berikut :
a. Adanya ide pokok pada permulaan suatu
laporan.
b. Melihat fakta-fakta yang tersedia.
c. Menerima uraian atau cerita secara
menyeluruh.
d. Menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti.
e. Mempelajari sesuatu yang dapat membuat
pekerjaan atau tugas-tugas mereka menjadi lebih mudah.
3.
Format, Gaya, dan Organisasi yang Responsif
Sebelum
menulis, Anda harus memutuskan apakah akan menggunakan format surat, memo, atau
manuskrip; apakah menggunakan gaya formal atau informal. Dalam hal ini, ajukan
diri Anda sendiri pertanyaan berikut.
a. Siapa yang berinisiatif yang membuat
laporan?
b. Apakah subyek yang akan dimasukan ke dalam laporan?
c. Kapan suatu laporan dibuat?
d. Kemana laporan akan dikirim?
e. Mengapa suatu laporan dibuat?
f. Bagaimana sikap pembaca?
PRESENTASI
BISNIS
A. Persiapan
Dasar Presentasi Bisnis
Presentasi yang baik haruslah didahului
dengan persiapan yang matang, karena dengan melakukan persiapan setidaknya kita
telah memiliki bahan yang akan kita sampaikan. Persiapan-persiapan tersebut
meliputi :
Penguasaan terhadap topik atau materi yang
akan dipresentasikan
Penguasaan terhadap materi yang akan disampaikan
merupakan hal terpenting dalam sebuah presentasi. Berhasil atau tidaknya sebuah
presentasi bergantung pa kemampuan pembicara dalam memahami setiap detail
hal-hal yang terkan dung dalam isi materi presentasi. Ketidaksiapan terhadap
materi yang akan dipresentasikan akan menghambat penyampaian pesan kepada
audiens, serta akan memberikan image yang kurang baik bagi pembicara tersebut.
Penguasaan berbagai alat bantu presentasi
dengan baik.
Presentasi yang baik bukan hanya terlihat
dari isi materi yang disampaikan tetapi juga dipengaruhi oleh bagaimana cara
membawakannya. Apabila penyampaian presentasi dilakukan secara menarik, maka
audiens akan merasa senag. Terlebih jika pada saat presentasi pembicara
menggunakan berbagai macam alat bantu sebagai penunjang presentasi, seperti
OHP, LCD pojector, slide serta penggunaan audio visual.
Menganalisis siapa audiens
Agar tujuan presentasi dapat tercapai, maka
pembicara perlu mengenal siapa sebenarnya yang menjadi audiens. Metode yang
digunakan adalah dengan menggunakan kata tanya seperti apa, dimana, kapan,
mengapa dan bagaimana, maka pembicara akan dapat menidentifikasi tentang siapa
sebenarnya audiens yang dimaksud.
Menganalisis berbagai lingkungan lokasi atau
tempat untuk presentasi.
Seorang pembicara harus mengenal lebih dekat
dengan lingkungan lokasi atau tempat dimana ia akan melakukan presentasi.
Pengenalan terhadap lokasi ataupun tempat akn sangat membantu pembicara dalam
menyampaikan presentasi, penggunaan alat serta menentukan teknik penyampaian
presentasi.
Penggunaan Alat Bantu dalam Presentasi
Jenis Alat Bantu
Presentasi pada saat ini tidak bisa lepas
dari kecanggihan teknologi, tentu hal ini bukan tanpa alasan, teknologi bisa
mengoptimalkan penyampaian pesan dari presenter kepada Audiens. Pesan yang di
sampaikan presenter akan lebih mudah di cermati dan di pahami oleh Audiens .
Setiap orang memiliki perbedaan dalam
menerima suatu pesan yang di sampaikan oleh pembicara/pemberi pesan. Ada yang
mudah menerima pesan dalam bentuk audio/suara, gambar/visual, atau keduanya.
Sebagai pemberi pesan yang baik, kita harus memahami karakter Audiens, yakni
dengan cara mempersiapkan segala hal yang dapat membantu kegiatan presentasi.
Dan salah satunya adalah dengan alat bantu, bisa berupa audio maupun visual,
warna background. Dan berikut beberapa alat bantu yang biasa digunakan dalam
kegiatan presentasi.
Microphone dan Sound
Microphone dan sound adalah salah satu alat
yang sering digunakan untuk mendukung kegiatan presentasi. Ruangan yang besar
dengan audiens yang banyak akan mengurangi kekuatan volume suara si presenter
dan tentunya audiens tak bisa menangkap apa yang di sampaikan oleh presenter.
Apalagi jika di ruangan tersebut terjadi keganduhan, bisa di pastikan kegiatan
presentasi tersebut tidak akan efektif.
Proyektor dan Layar
5rental-screen-lcd-projector-murah-di-yogyakarta.jpgprojector.jpgProyektor
dan Layar sudah sering di pakai dalam berbagai acara, entah itu seminar,
workshop, kuliah umum, pokoknya semua yang berhubungan dengan presentasi. Alat
ini dapat meningkatkan efektivitas penyampain pesan dari pemberi pesan terhadap
audiens. Alat ini dapat menyampaikan pesan dalam bentuk visual, karena menurut
beberapa orang penyampaian pesan dalam bentuk gambar atau visual akan lebih
mudah di pahami oleh audiens di bandingkan audio, seperti kata pepatah “sebuah
gambar berbicara seribu kata”. Biasanya alat ini dipakai untuk menyampaikan
slide ataupun video pendukung presentasi.
Laptop atau Komputer
Laptop dan Komputer sudah bukan barang yang
asing lagi dalam kehidupan sekarang. Seakan-akan barang kebutuhan pokok saja,
laptop dan komputer sangat mudah di temukan di berbagai tempat, baik di
sekolah, perkantoran, rumah-rumah, pusat perbelanjaan, dan di tempat-temppat
lainya. Begitupun dengan kegiatan presentasi, alat ini sangat membantu
presenter untuk menyampaikan pesanya kepada audiens, entah dalam bentuk audio
maupun visual. Biasanya presenter akan menampilkan power point, file dokumen,
suara, maupun video dengan laptop.
Papan Tulis
Papan tulis memang sudah jarang dipakai
di acara presentasi. Namun adakalanya papan tulis itu masih bisa terpakai untuk
mendukung jalanya sebuah p resentasi.
Papan tulis biasa dipakai untuk menggambarkan suatu hal
yang di anggap susah untuk disampaikan oleh sebuah kata-kata, selain itu, papan
tulis bisa memperjelas apa yang disampikan oleh presenter.
Laser Pointer
Sekilas, alat ini memang terlihat kecil.
Namun, jangan dikira , alat ini cukup efektif untuk mendukung kegiatan
penyampain presentasi. Alat ini digunakan untuk memudahkan presenter dalam
menjelaskan materi yang ditampilkan dalam bentuk slide power point, presenter
tak usah bolak-balik untuk menekan tombol “next” atau menggerakan kursor pada
laptop, presenter cukup menekan tombol pada laser pointer untuk melanjutkan ke
tampilan slide berikutnya atau kembali pada slide sebelumnya dan presenter bisa
mengganti fungsi kursor pada laptop dengan cahaya laser pada alat ini.
Aplikasi Power Point
Power Point adalah aplikasi keluaran windows,
aplikasi ini adalah salah satu aplikasi yang paling sering digunakan di seluruh
dunia untuk kegiatan presentasi. Aplikasi biasanya dipakai oleh
perusahaan-perusahaan, sekolah, organisasi, pemerintahan, dan lain sebagainya.
Aplikasi ini menjadi media utama penyampaian
presentasi, misalnya pada presentasi produk/iklan mini, profil perusahaan, dan
presentasi online. Presentasi semacam ini dapat disertai dengan narasi dan
ilustrasi suara, musik, atau video yang dimainkan pada saat presentasi.
PowerPoint memiliki beberapa keunggulan dibandingkan program lain, antara lain
sebagai berikut:
Menyediakan banyak pilihan media presentasi:
Overhead Tranparacies (Tranparansi Overhead):
menggunakan slide proyektor atau OHP
Merancang Media OHP
Dalam merancang media, maka hal-hal yang harus
diperhatikan adalah:
Ø Kesederhanaan (Simplicity)
Untuk OHP, maka peta gambar maupun diagram harus
sederhana dan dibatasi pada hal-hal yang penting saja. Konsep materinya (isi
pesan) harus mudah ditangkap dan dipahami. Tulisannya harus jelas dan mudah
dibaca, mudah ditangkap dan mudah dipahami. Kalimatnya sederhana dan bermakna.
Huruf yang dipakai biasanya huruf yang sederhana dan jelas, bukan huruf
artistik yang dapat membingungkan.
Ø Kekompakan (Unity)
Kekompakan mengandung makna ada jalinan yang harmonis
antara bagian-bagian visual dalam kesatuan fungsinya secara keseluruhan.
Jalinan hubungan bagian dapat dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda penunjuk
seperti panah dan tanda-tanda visual seperti garis, bentuk, warna, dan ruangan.
Ø Penonjolan (Emphasis)
Kadang diperlukan penonjolan tertentu hingga menjadi
pusat perhatian. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan
memperbesar, memperjelas , mewarnai, menghilangkan informasi pada unsur atau
bagian lain. Dalam teknik penyajian hal ini juga dapat dilakukan dengan cara
menutup bagian yang lain, meletakkan pointer dan sebagainya.
Ø Keseimbangan (Balance)
ada dua bentuk keseimbangan, yaitu keseimbangan formal
dan keseimbangan informal. Suatu desain dikatakan mempunyai keseimbangan formal
bila dapat dibayangkan adanya garis yang membagi bentuk visual secara simetris.
Keseimbangan formal memberi kesan statis dan resmi untuk menata huruf pada
caption atau titling. Desain yang mempunyai keseimbangan informal biasanya
menganut pola asimetris atau diagonal. Keseimbangan informal memberikan kesan
dinamis dan biasanya mempunyai daya penarik perhatian yang lebih kuat.
Penggunaan dalam Pendidikan
Overhead projector yang memudahkan mudah
murah lingkungan interaktif bagi para pendidik. Bahan pengajaran pra-dapat
dicetak pada lembaran plastik, atas mana pendidik dapat langsung menulis dengan
menggunakan non-permanen, dicuci spidol warna. Ini menghemat waktu, karena
transparansi dapat pra-dicetak dan digunakan berulang-ulang, dan bukannya
materi ditulis secara manual sebelum setiap kelas.
Overhead biasanya ditempatkan pada ketinggian
yang nyaman untuk menulis pendidik dan memungkinkan pendidik untuk menghadapi
kelas, memfasilitasi komunikasi yang lebih baik antara siswa dan guru. Fitur
pembesaran proyektor memungkinkan pendidik untuk menulis skrip kecil yang
nyaman dalam posisi menulis alam daripada menulis dalam naskah yang terlalu
besar di papan tulis dan harus terus memegang tangannya di udara untuk menulis
di papan tulis.
Fungsi OHP (Overhead Projector)
Over Head Proyektor secara umum digunakan untuk:
·
Pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang
dituliskan pada lembar transparansi/gulungan transparansi
·
Tempat memproyeksikan transparan yang telah disiapkan.
·
Tempat menunjukkan bayangan (silhoutte) suatu benda.
·
Tempat menunjukkan model-model kecil baik dalam bentuk
gerak atau diam.
·
Untuk mendemonsrasikan suatu percobaan, contoh: bagaimana
cara magnet bekerja terhadap serbuk besi.
·
Untuk menunjukkan diagram aliran suatu sistem tertentu,
contoh: dengan filter khusus dapat ditunjukkan diagram suatu aliran.
·
Untuk memperlihatkan suatu sistem tertentu, contoh:
kecepatan membukanya rana pada alat photo/tustel model S.L.R (Single Lens
Reflect)
Jenis-jenis Over head proyektor:
·
OHP Type Standart (Standart Lecture Head Type)
·
OHP Type Portable (dapat dilihat, dan ringan dibawa)
·
Keuntungan OHP
·
Kecerahan.
·
lampu terang dan efisien, sistem optik menghasilkan
begitu banyak cahaya pada layar. Over Head
Proyektor dapat digunakan dengan pencahayaan normal pada ruangan
·
Kontak mata.
·
Proyektor dioperasikan dari depan ruangan dengan
presenter menghadap penonton, memungkinkan kontak mata
langsung melihat hasil kelayar OHP. .
·
Kemudahan penggunaan.
·
Over Head Proyektor yang paling ringan dan portabel semua
mudah dioperasikan.
·
Kelimpahan bahan.
·
Beragam material dapat diproyeksikan, termasuk siluet
guntingan, objek buram yang kecil, dan banyak jenis
transparansi.
·
Keterbatasan OHP
Tidak diprogram sebelumnya, sehingga
efektivitas proyeksi Over Head Proyektor presentasinya sangat bergantung pada
presenter.
Tidak membuat pembelajaran diri. Sistem Over Head
Proyektor tidak membuat diri untuk belajar mandiri
Proses produksi yang dibutuhkan. bahan cetak
dan transparan item lain, seperti ilustrasi majalah, tidak dapat diproyeksikan
segera, seperti yang mungkin dengan proyektor buram. untuk menggunakan
sistem Over Head Proyektor bahan tersebut harus dibuat menjadi transparansi melalui beberapa proses produksi.
Cara Pengoperasian OHP
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
OHP adalah :
1. Tata letak layar terhadap tempat duduk siswa
serta posisi OHP perlu disusun sedemikian rupa sehingga didapatkan
bayangan/projeksi yang baik pada layar, oleh sebagian besar kelas. Penggunaan
OHP sebagai kelengkapan pelaksanaan prinsip multi media, fungsi papan tulis
masih sangat dominan. Maka letak layar yang tepat adalah pada salah satu sudut
bagian depan kelas. Dengan demikian papan tulis dapat digunakan secara bebas,
berbarengan dengan pemakaian OHP.
2. Agar diperiksa letak titik sumber tenaga
listrik (stop-kontak), dan diperiksa pula tegangannya. Tegangan sumber harus
sama dengan tegangan yang dibutuhkan OHP.
3. Setelah tata letak diperkirakan balk, maka
perlu dicoba penyinarannya. Usahakan bentuk bayangan projeksi pada layar
setepat mungkin (frontal dan jelas).
4. Menghidupkan lampu hanya pada waktu
menayangkan filem transparansi saja. Pada pemberian penjelasan materi yang
tidak bersangkutan langsung dengan isi transparansi, lampu dimatikan. Hal itu
bukan semata-mata penghematan tenaga listrik dan umur lampu, tetapi yang lebih
penting adalah agar perhatian siswa tidak terbagi, kepada guru dan kepada
layar.
5. Setelah selesai menggunakan OHP, dan lampu
dimatikan, pada beberapa OHP harus ditunggu sampai fan pendingin lampu berhenti
berputar (otomatis), baru kabel dilepas dari sumber listrik, dan dapat
ditinggalkan.
6. Pada keadaan tidak terpakai, kecuali hubungan
dengan sumber listrik dilepas, juga diusahakan OHP ditutup dengan penutup
plastik atau kain, untuk melindungi debu kapur atau kotoran.
o Slide Show Presentation (Presentasi Slide
Show): menggunakan LCD atau InFocus,
o Online Presentation (Presentasi Online):
melalui internet atau LAN,
o Print Out dan Handout : presentasi dicetak
dan dibagikan pada peserta.
o Presentasi Multimedia: kita dapat menambahkan
berbagai multimedia pada slide presentasi, seperti : clip art, picture, gambar
animasi (GIF dan Flash), background audio/music¸narasi, movie (video klip).
o Pemaketan slide presentasi ke dalam CD.
PowerPoint 2003 memiliki fasilitas untuk memaket slide presentasi ke dalam CD.
Presentasi ini dapat ditampilkan langsung (autorun) dan masih dapat ditampilkan
walaupun tidak terinstall program PowerPoint.
o Modus Slide Show yang lengkap.
o Custom Animation. PowerPoint memiliki
fasilitas custom animation yang sangat lengkap. Dengan fasilitas ini presentasi
dapat menjadi lebih ’hidup’, menarik, dan interaktif.
Menganalisa Audiens
Setelah komunikasi tersebut telah memiliki
maksud dan tujuan yang jelas, langkah selanjutnya adalah memperhatikan audience
yang akan dihadapi. Siapa mereka, bagaimana sikap mereka dan apa yang mereka
ketahui.
Cara mengembangkan profil audience
Berapa jumlah dan bagaimana komposisi
audience?
Audience dalam jumlah besar tentu saja akan menunjukan
prilaku yang berbeda dengan audience yang berjumlah sedikit sehingga untuk
mengadapi diperlukan teknik komunikasi yang berbeda pula. Bentuk dan format
penulisan materi yang akan disampaikan juga ditentukan oleh jumlah audience.
Siapa audience
Bila audience yang dituju lebih dari satu orang
komunikator perlu mengidentifikasi siapa diantara mereka yang memegang posisi
kunci/posisi yang penting, seperti mereka yang memiliki status organisasional
tinggi.
Reaksi audience
Setelah mengetahui siapa yang menjadi audience, perlu
diketahui komposisi audience adalah orang-orang yang tidak suka berdebat atau
kurang kritis
Bagaimana tingkat pemahaman audience?
Ketika menyampaikan pesan-pesan, latar belakang audience
seperti tingkat pendidikan, usia, dan pengalaman juga perlu diperhatikan. Jika
komunikator dan audience memiliki latar belakang yang jauh berbeda, perlu
diputuskan terlebih dahulu seberapa jauh audience tersebut dididik.
Bagaimana hubungan komunikator dengan
audience?
Jika komunikator adalah orang yang belum dikenal oleh
audience, audience harus dapat diyakinkan sebelum presentasi disampaikan.
Komunikator dengan penampilan yang meyakinkan akan membuat audience termotivasi
untuk mendengarkan dan menyimak pembicaraannya, sehingga pesan dapat
tersampaikan dengan baik.
Cara memuaskan kebutuhan informasi audience.
Salah satu kunci dari komunikasi yang efektif
adalah mengetahui kebutuhan informasi audience dan selajuntnya berusaha
memenuhi kebutuhan tersebut.
Ada lima tahap yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
audience yaitu :
a. Temukan/cari yang diinginkan oleh audience
b. Antisipasi terhadap pertanyaan yang tak diungkapkan
c. Berikan semua informasi yang diperlukan
d. Yakinkan bahwa informasinya akurat
e. Tekankan ide-ide yang paling menarik bagi audience.
Cara memuaskan kebutuhan motivasional
audience
Beberapa jenis pesan bertujuan memotivasi
audience untuk mau mengubah prilaku mereka. Tetapi, pemberian motivasi ini
seringkali mengalami hambatan/ kendala. Hal ini disebabkan oleh adanya
kecenderungan dari audience untuk tidak mau mengubah sesuatu yang ada dengan
hal yang lebih baru. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut perlu melakukan
pendekatan dengan memberikan argumentasi yang bersifat rasional dan pendekatan
emosi audience.
Mempersiapkan Diri dan Mental
Dalam melakukan presentasi tentu kita harus
mempersiapkan diri dan mental, ini penting supaya kepercayaan diri anda
meningkat dan agar presentasi anda berjalan dengan lancar. Tegaskan kepada diri
sendiri bahwa anda bisa melakukan presentasi tersebut, ini juga sebagai
penyemangat dalam melakukan presentasi.
Prinsip dasar dalam presentasi, diantaranya:
·
Mengendalikan rasa takut
·
Membangun fondasi presentasi
·
Mempersiapkan materi
·
Mempersiapkan diri
PENGORGANISASIAN
DAN REVISI PESAN-PESAN BISNIS
A. Pengorganisasian Pesan-pesan Melalui Outline
1. Mendefinisikan
dan Mengelompokkan Ide-ide
Apabila
menyusun pesan yang panjang dan kompleks, outline sangat diperlukan. Outline
akan membantu memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian
yang lainnya. Susunan outline secara garis besar dapat digolongkan ke dalam 3
kelompok:
a) Mulailah
dengan ide pokok
Ide pokok akan membantu dalam menetapkan
tujuan dan strategi umum dari suatu pesan.
b) Nyatakan
poin-poin pendukung yang penting
Poin-poin pendukung akan memperkuat tentang
ide-ide pokok yang kita tentukan.
c) Ilustrasi
dengan bukti-bukti
Memberikan ilustrasi dengan mengemukakan
bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan. Semakin banyak bukti-bukti yang
disajikan, outine yang dibuat akan menjadi semakin baik.
2.
Menentukan Urutan dengan
Rencana Organisasional
Untuk
dapat menentukan urutannya, ada 2 pendekatan penting, yaitu:
a) Pendekatan
Langsung (deduktif)
Ide pokok muncul paling awal, kemudian
diikuti dengan bukti-bukti pendukungnya.
b) Pendekatan
Tidak Langsung (induktif)
Bukti-bukti muncul terlebih dahulu, kemudian diikuti
dengan ide pokoknya.
Kedua
pendekatan dasar tersebut dapat diterapkan baik untuk pesan singkat (memo dan
surat), maupun pesan formal (laporan, usulan, dan presentasi). Untuk memilih
diantara kedua alternatif, harus dianalisis terlebih dahulu bagaimana reaksi
audiens terhadap maksud atau tujuan dan pesan-pesan yang akan disampaikan.
Setelah
dianalisis kemungkinan reaksi para audiens dan memilih suatu pendekatan umum,
maka dapat dipilih rencana organisasional yang paling cocok sebagai berikut:
a)
Direct Request
Direct
request dapat berupa surat maupun memo. Bila para audiens akan menjadi tertarik
atau memiliki hasrat yang luar biasa, dapat digunakan permintaan langsung
(direct request). Oleh karena itu, permintaan langsung menggunakan pendekatan
langsung, karena langsung pada poin yang dituju.
b)
Pesan-pesan Rutin, Good News, atau Goodwill
Pesan-pesan
rutin, good news, atau goodwill lebih cocok dengan menggunakan pendekatan
langsung.
c)
Pesan-pesan Bad News
Pendekatan
yang diterapkan pada pesan bad news adalah pendekatan tidak langsung. Jika
mempunyai berita yang kurang menyenangkan, sebaiknya ditempatkan pada bagian
pertengahan surat dengan menggunakan bahasa yang halus.
d)
Pesan-pesan Persuasif
Bila
audiens benar-benar sangat tidak tertarik terhadap pesan-pesan yang
disampaikan, dapat digunakan dengan cara yang tidak langsung. Sehingga perlu
membuka pikiran audiens dengan melakukan persuasi sehingga mereka dapat
memahami fakta yang ada.
Secara
umum, mengorganisasi laporan dan presentasi secara analitis yang didesain
kearah suatu kesimpulan tertentu, lebih sulit. Manakala tujuannya adalah untuk
melakukan kolaborasi dengan audiens di dalam memecahkan suatu masalah atau
melakukan persuasi untuk suatu tindakan tertentu, harus dipilih suatu rencana
organisasional yang memberikan argumen secara logis.
B.
Pemilihan Kata Yang Tepat
Pemilihan
kata dalam penyampaian pesan – pesan bisnis kepada audiens sangat penting.
Penggunaan kata asing yang sukar dimengerti adalah pemborosan. Agar suatu
komunikasi dapat tercapai maksudnya, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
a)
Pilihlah kata yang sudah familiar
Diperlukan suatu analisis
audiens, terutama untuk mengetahui latar belakang pendidikan dan pengalaman
audiens. Pemahaman yang baik terhadap audiens akan memberikan pengaruh yang
baik bagi proses penyampaian pesan-pesan bisnis.
b)
Pilihlah kata-kata yang singkat
Kata-kata yang singkat
selain efisien, juga mudah dipahami oleh audiens. Tetapi kita juga harus
memperhatian kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.
c)
Hindari kata-kata yang bermakna ganda
Penggunaan kata-kata
tersebut akan mengakibatkan penafsiran yang bermacam-macam. Hal ini dapat
mengakibatkan tidak tercapainya maksud dari pesan-pesan bisnis.
C.
Membuat Kalimat Yang Efektif
Dalam
menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan 3 hal, yaitu kesatuan pikiran,
kesatuan susunan, dan kelogisan. Diketahui bahwa dalam setiap kalimat paling
tidak terdiri atas subjek dan predikat. Subjek dalam predikat akan menjawab
“siapa” atau “apa” yang dilakukan oleh kata kerja dan merupakan topik suatu
bahasan atau sesuatu yang sedang dikatakan dan biasanya berupa kata benda.
1.
Tiga jenis kalimat
Ø Kalimat
Sederhana
Suatu kalimat sederhana hanya memiliki sebuah
subjek dan predikat. Namun tidak menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi
dengan objek baik langsung maupun tidak langsung.
Ø Kalimat
Majemuk
Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa
independen dan tidak mempunyai klausa dependen. Klausa independen merupakan klausa
yang dapat berdiri sendiri atau mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan
klausa dependen adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga tidak
memiliki klausa yang utuh.
Ø Kalimat
kompleks
Kalimat kompleks berisi sebuah klausa
independen dan satu atau lebih klausa dependen sebagai anak kalimat.
2.
Cara mengembangkan paragraf
Ada dua
pendekatan untuk mengembangkan suatu paragraf, pendekatan induktif dan
pendekatan deduktif. Pendekatan induktif dimulai dengan berbagai alasan
terlebih dahulu baru dibuat kesimpulan, sedangkan deduktif dimulai dari kesimpulan,
baru diikuti dengan alasan-alasannya. Cara-cara mengembangkan paragraf:
Ø Ilustrasi
Untuk mengembangkan suatu paragraf dapat
digunakan suatu ilustrasi yang dapat memberikan gambaran terhadap ide atau
gagasan umum.
Ø Perbandingan
(Persamaan & Perbedaan)
Anda dapat mengembangkan paragraf dengan cara
membandingkan persamaan maupun perbedaan terhadap suatu pemikiran dengan
pemikiran yang lain.
Ø Pembahasan
Sebab-Akibat
Agar dapat memberikan arah yang jelas
terhadap suatu pokok bahasan tertentu.
Ø Klasifikasi
Untuk mempermudah pemahaman paragraf bagi
pengirim pesan dan penerima pesan. Selain itu agar suatu topik bahasan menjadi
lebih terarah atau terfokus.
Ø Pembahasan
Pemecahan Masalah
Untuk memberikan latihan analitis yang sangat
diperlukan bagi seseorang dalam pengambilan keputusan-keputusan penting bagi
suatu organisasi.
Paragraf
hendaknya jangan terlalu singkat namun juga jangan terlalu panjang. Yang
penting, suatu paragraf harus merupakan kesatuan ide atau gagasan yang utuh,
menggunakan kata-kata transisi, kata ganti, atau kata kunci sebagai penghubung
antara kalimat yang satu dengan yang lainnya, dan jelas.
KOMUNIKASI
LISAN DAN NEGOSIASI
Komunikasi dalam Pertemuan dan Rapat
1. Pertemuan
Pertemuan merupakan forum yang sangat
diperlukan untuk menghimpun bahan–bahan. Pertemuan–pertemuan dalam dunia usaha
dapat dilakukan antara pimpinan dengan para stafnya, tetapi juga dapat
dilakukan diantara staf sendiri untuk meyusun usulan atau pertemuan pleno yang
dikuti oleh semua unsur yang ada.
Namun pertemuan–pertemuan yang diselenggarakan
tidak dimaksudkan untuk membuat keputusan melainkan hanya untuk menghimpun
pendapat. Komunikasi dalam pertemuan tersebut dapat dilaksanakan dengan
menghimpun laporan, saran dan juga pendapat.
2. Rapat
Rapat juga merupakan pertemuan yang memilki
kewenangan untuk membuat keputusan. Untuk menyelenggarakan rapat perlu
diperhatikan sebagai hal–hal sebagai berikut:
- Undangan Rapat
- Pengaraturan Ruang Rapat
- Perlengkapan Rapat
Untuk membuat rapat undangan hendaknya tidak
terlalu banyak uraian melainkan singkat dan jelas untuk meyebutkan hari,
tanggal, waktu dan tempat rapat. Pengaturan tempat duduk pada dasarnya
ditentukan oleh jumlah peserta rapat dan luas ruangan rapat. Pada bagian
terpenting adalah pengambilan keputusan yang dilaksanakan secara musyawarah
untuk mufakat. Bila cara ini tidak dicapai tentunya akan ditempuh dengan cara
pengambilan suara terbanyak.
3. Komunikasi dalam Pertemuan dan Rapat
Di dalam pertemuan dan rapat biasanya peserta
harus menyadari posisinya dalam forum tersebut. Setiap peserta hendaknya:
- Mampu berkomunikasi secara jujur
- Mampu berperan sebagai komunikator yang berpartisipasi
aktif
- Mampu berperan sebagai komunikan yang sangat responsif
- Mampu berperan sebagai penyelaras yang sangat bijaksana
- Mampu mengendalikan diri
Setelah rapat berhasil membuat keputusan maka
tindakan selanjutnya adalah mengkomunikasikan hasil tersebut kepada peserta,
dan yang lebih penting adalah tindak lanjut dari pertemuan dapat dilaksanakn
dengan sebaik–baiknya agar rapat dapat berjalan dengan lancar.
4. Teknik Berbicara, Membaca, dan
Mendengarkan
Berbicara merupakan bagian terpenting dari
komunikasi yang dipandang paling efektif. Disamping itu keberhasilan orang
berbicara sangat dipengaruhi oleh luasnya pengetahuan yang dimilki, banyaknya
pengalaman yang dimiliki dan intelegensinya. Karena berbicara sebagai alat
untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya, akan dapat lancar bila tidak ada
gangguan teknis seperti gugup, grogi dan sebagainya.
Selain teknik berbicara, perlu juga
diperhatikan teknik membaca. Membaca pada dasarnya adalah menyampaikan pikiran
dan perasaan orang yang tulisannya sedang dibaca. Untuk itu diperlukan
kemampuan lebih baik lagi daripada kemampuan berbicara, karena dibutuhkan
kemampuan menangkap dan memahami isi si penulis dan sekaligus memahami
kemampuan yang mendengarkannya.
Demikian halnya dengan mendengarkan,
nampaknya lebih mudah namun sesungguhnya mendengarkan harus didukung olek sikap
ingin tahu, sabar dan mampu mencernakan isi suara yang didengar. Untuk dapat
mendengarkan dengan baik diperlukan konsentrasi dan kepekaan indera pendengaran
kita.
Kemampuan berkomunikasi yang paling rendah
efektifitasnya adalah mendengarkan. Mnedengarkan juga memerlukan
objektifitasnya, maksudnya anda akan berempati ketika mendengarkan tanpa
terbawa emosi. Maka penting untuk mengetahui, kapan mendengar secara detail,
hal – hal umum saja, singkatnya untuk mengetahui mengapa anda mendengarkan.
5. Menyusun Pesan
Manakala kegiatan bisnis sudah menjadi
persoalan global aktifitas yang hanya mengandalkan sepak tejang individu
menjadi tidak efesien lagi. Gerakan bisnis abad ini merupakan gerakan massal,
yang melibatkan banyak orang, banyak alat, dan banyak bangsa. Pola – pola
bisnis seperti itu hanya akan menjadi efesian jika ditangani secara berkelompok
dengan pembagian kerja yang rasional dan aturan main yang adil. Oleh karena itu
peranan organisasi dalam bisnis sangat menentukan.
Komunikasi merupakan kekuatan utama dalam
membentuk organisasi. Ada tiga unsur pokok organisasi, salah satunya adalah komunikasi,
yang lain adalah tujuan orgnisasi serta kemauan. Peranan komunikasi dalam
menciptakan dan memelihara otoritas yang obyektif di dalam organisasi adalah:
- Saluran komunikasi harus diketahui secara pasti
- Seharusnya ada saluran komunikasi formal setiap anggota
organisasi
- Jalur komunikasi seharusnya langsung dan sependek
mungkin
- Garis komunikasi formal secara keseluruhan
- Orang – orang bekerja sebagai pusat pengatur komunikasi
- Setiap komunikasi harus dipisahkan
Informasi adalah sah dalam proses komunikasi
apapun, karena informasi itulah yang menentukan tujuan yang hendak dicapai.
Beberapa informasi yang menimbulkan reaksi–reaksi terhadap komunikasi adalah :
- Informasi tidak tertangkap
-Membuat kesalahan
- Menunda atau menumpuk pekerjaan
- Penyaringan
- Hanya menangkap garis besarnya saja
- Menghindari informasi
Sementara itu bahwa, komunikasi adalah sumber
hidup perusahaan dan sarana untuk mencapai serta mewujudkan sesuatu yang
dikehendaki. Komunikasi cenderung lebih merupakan suatu teknik daripada suatu
sikap. Oleh karena itu, waktu yang dimiliki seorang manajer hampir selalu
tersita untuk hal-hal berikut ini:
- Menyampaikan
informasi atau gagasan kepada atasan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan
- Memberikan
arahan ke manajer dengan berbagai informasi untuk membantu kelancaran mereka
- Menyampaikann
beberapa informasi kepada stafnya
- Mengatur dan
menetapkan strategi
- Menerima dan
mengartikan penampilan–penampilan untuk semua orang yang bekerja baginya
Komunikasi didefinisikan sebagai proses
pengiriman dan penerimaan pesan–pesan. Istilah pesan verbal adalah alat
pengiriman pesan melalui tulisan atau bahasa lisan. Disini banyak cara
berkomunikasi lisan dipergunakan dalam bisnis. Tentu saja anda akan dipusingkan
dengan cara-cara yang lainnya, termasuk didalamnya rapat–rapat, obrolan setelah
makan siang, penjualan produk dan menghitung tugas–tugas lain dalam komunikasi
lisan yang akan menjadi bagian dari pengalaman kerja. Hal inilah yang
memungkinkan mengapa banyak orang memilih menggunakan telepon dari pada menulis
surat.
Menulis adalah bentuk lain yang sangat
disukai pada komunikasi verbal, tetapi anda tidak memiliki kebebasan dibanding
ketika berbicara. Komunikasi terulis ialah bisnis yang sangat penting sekali,
sebab itu adalah sumebr utama dokumen. Jika orang hanya memakai pesan lisan
semata, ini akan mneyulitkan untuk mengingat ingat apa yang telah diucapakan
diawal, oleh karena itu perusahaan lebih menyukai penulisan tertulis.
Lebih dari 65 % komunikasi antar manusia
adalah non verbal. Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang melebihi
sekedar tulisan atau komunikasi lisan. Pesan – pesan non verbal dapat
memperteguh, melengkapi, membantah atau menggantikan pesan – pesan verbal.
Ketika orang memikirkan komunikasi non
verbal, yang terpikirkan adalah gerakan tubuh dan pesan – pesan ketika bertatap
muka dengan orang lain. Banyak pula non verbal yang berupaya pesan – pesan
tertulis.
Komunikasi Verbal-non verbal dalam Wawancara
Membangun hubungan selama wawancara kerja
berarti membangun rasa saling menghormati dan pengertian antara diri sendiri
dan pewawancara Anda. Meskipun bila disukai oleh pewawancara tidak menjamin
Anda akan dipekerjakan, hal ini secara signifikan akan meningkatkan kesempatan
Anda untuk mendapatkan pekerjaan tersebut.
Teknik wawancara terfokus pada bentuk
komunikasi verbal dan non-verbal. Pewawancara sering memulai wawancara dengan
pertanyaan informal. Pertanyaan kasual dirancang oleh perekrut untuk membantu
Anda menjadi santai dan mendorong komunikasi yang terbuka selama wawancara.
Pertanyaan semacam ini merupakan contoh yang sangat baik dari teknik membangun
hubungan.
Sekarang, mari kita lihat 5 teknik wawancara
untuk memberikan keunggulan kompetitif dalam wawancara kerja Anda.
Teknik Wawancara # 1 - Dress Code
Memakai pakaian yang mirip dengan pewawancara Anda dapat
membangun hubungan instan. Jika pewawancara Anda mengenakan jas dan dasi, Anda
akan merusak hubungan bila mengenakan pakaian kasual. Jika pewawancara Anda
adalah seorang pekerja kerah biru dengan celana jeans dan sepatu bot, pakaian
bisnis kasual akan lebih tepat dibandingkan jas dan dasi. Jika Anda tidak
yakin, hubungi calon pimpinan Anda di muka untuk mengkonfirmasi pakaian yang
sesuai untuk wawancara kerja. Pewawancara selalu terkesan ketika Anda membuat
usaha untuk meningkatkan penampilan Anda.
Teknik Wawancara # 2 - Ucapan Awal
Ini mungkin tampak jelas, tapi senyum hangat dan jabat
tangan ramah sering dilupakan di tengah-tengah wawancara yang penuh
kegelisahan. Ketika Anda bertemu pewawancara, lakukan kontak mata dan jabat
tangan dengan ramah. Tersenyum dan sapa mereka dengan "Senang bertemu
dengan bapak." Sebaiknya gunakan nama mereka jika Anda tahu. Misalnya,
"Pak Imron. Senang bertemu Anda. "
Tips: Gunakan jabat tangan erat, tapi jangan menekan
terlalu keras atau terlalu lembut. Jabat tangan yang terlalu keras bisa
melukai, terutama jika orang tersebut memakai cincin. Menyakiti jelas bukan
kesan pertama yang Anda inginkan! Jabat tangan yang terlalu lembut menciptakan
kesan kepercayaan diri rendah dan malas. Untuk hasil terbaik, berlatihlah
berjabat tangan dengan teman sampai terasa benar.
Teknik Wawancara # 3 - Mirroring
Mirroring adalah teknik membangun hubungan yang
dianjurkan oleh ahli Neuro Linguistic Programming (NLP). Sederhananya,
mirroring melibatkan pencocokan bahasa tubuh Anda sendiri dengan bahasa tubuh
pewawancara. Efektivitas mirroring didasarkan pada premis bahwa orang merasa
paling nyaman di sekitar orang yang sama. Berikut adalah cara menggunakan
mirroring untuk membangun hubungan dalam wawancara kerja Anda:
• Ucapan dan Nada Suara. Ketika Anda berbicara, sesuaikan
pola bicara pewawancara. Jika mereka berbicara dengan cepat, Anda berbicara
pula dengan cepat. Jika mereka berbicara perlahan dan tenang, respon pula
dengan perlahan dan tenang. Jika nada suara tegas, tiru hal tersebut. Jika
mereka menggunakan nada ramah, santai, ikuti langkah mereka.
• Bahasa Tubuh. Untuk mirroring bahasa tubuh pewawancara
Anda, hati-hati mengamati dan meniru perilaku mereka. Sesuaikan diri Anda
dengan posisi duduk, ekspresi wajah dan gerakan tangan mereka. Diperkirakan
bahwa 90% dari komunikasi merupakan non-verbal, sehingga komunikasi Anda
melalui bahasa tubuh dapat membuat dampak yang signifikan terhadap hasil
wawancara Anda.
Peringatan: Untuk menghindari menyinggung pewawancara
Anda, mirroring harus dibuat halus dan hati-hati. Ingat, perekrut sering
dilatih dalam NLP dan / atau teknik membangun hubungan, sehingga mereka juga
akan menyadari teknik mirroring seperti Anda. Jangan menggurui ketika
menggunakan mirroring. Sebaliknya, secara sadar beri perhatian dan pengertian.
Setelah semua, tujuan Anda adalah untuk mendorong perasaan saling menghormati,
tidak untuk mendapatkan kekuasaan atau pengaruh.
Teknik Wawancara # 4 - Membangun Kebersamaan
Dalam kehidupan pribadi, kebersamaan dengan teman-teman
Anda mungkin terjalin karena sama-sama cinta sepak bola, anak-anak yang se-usia
atau pengalaman masa lalu yang sama. Sulit untuk menemukan kesamaan dalam
wawancara kerja, tetapi bila Anda berhasil, pewawancara Anda akan lebih
cenderung untuk menyukai dan mengingat Anda. Perhatikan hal-hal berikut:
• Percakapan Informal. Kebanyakan wawancara meliputi
momen singkat berbasa-basi. Pertanyaan informal pada awal wawancara dirancang
untuk membantu Anda bersantai, ini adalah kesempatan besar untuk menemukan
kesamaan dengan pewawancara Anda.
• Kepala Mengangguk dan Kontak Mata. Banyak pewawancara
yang akan menjelaskan tanggung jawab pekerjaan dan juga mengajukan pertanyaan
pada Anda, lakukan kontak mata dan buat anggukan kecil untuk menunjukkan Anda
setuju dan memahami apa yang dikatakan pewawancara. Kemudian, lanjutkan dengan
respon rinci yang sesuai.
• Tanyakan Pertanyaan yang Baik Saat Wawancara. Pastikan
Anda benar-benar meneliti dan merencanakan pertanyaan yang akan diajukan selama
wawancara Anda. Hati-hati, ajukan pertanyaan yang menyelaraskan diri dengan
kepentingan pewawancara. Meskipun Anda bisa bertanya "Proyek apa yang akan
saya kerjakan?", Pertanyaan yang lebih baik dapat berupa "Saya
mengerti posisi ini difokuskan pada pengurangan biaya di departemen Anda.
Bagaimana saya bisa membuat ini berhasil untuk Anda? Proyek apa yang akan saya
kerjakan? ". Perhatikan, pertanyaan ini secara mendalam lebih terfokus
pada pewawancara sehingga Anda membangun tujuan bersama antara Anda berdua.
Dengan tidak melakukan hal yang tidak pantas, lakukan
yang terbaik untuk membuat kebersamaan dengan pewawancara.
Teknik Wawancara # 5 -
"Berpura-pura!"
Ini teknik wawancara yang termudah dan paling berguna.
Dengan berpura-pura Anda sudah memiliki hubungan baik dengan perekrut Anda.
Sambut pewawancara Anda seolah menyapa teman yang Anda percaya dan kagumi.
Berpura-pura Anda sudah memiliki pekerjaan itu, berbicara seolah-olah Anda siap
untuk belajar dan membuat perbedaan positif dalam organisasi.
Dengan berpura-pura Anda sudah memiliki
hubungan yang baik, Anda tentu akan memancarkan kehangatan. Anda akan
menampilkan kepribadian yang lebih santai dan terbuka. Ini akan tercermin dalam
ekspresi wajah, nada suara, postur dan gerak tubuh Anda.
Membangun hubungan selama wawancara kerja
Anda memberikan Anda sebuah keunggulan kompetitif yang signifikan. Jangan
menggunakan teknik ini untuk menjadi pengendali, mencari pengaruh atau
persuasif. Sebaliknya, fokus pada hasil positif seperti memorability,
komunikasi terbuka dan suasana saling percaya di ruang wawancara. Gunakan
keterampilan ini untuk kesuksesan Anda.
Komunikasi Dalam Organisasi
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian
pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai
persepsi atau pengertian yang sama.
Komunikasi dalam organisasi sangat penting
karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang
lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam
bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja
antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi
secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui
komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita
(receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja,
tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan
diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai
tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Bagaimana Menyalurkan Ide Melalui Komunikasi?
Menyalurkan ide melalui komunikasi bisa secara lisan
maupun tulisan. Salah satu nya adalah dengan memberikan solusi yang tepat kepada
orang lain yang membutuhkan solusi untuk menyelesaikan masalah nya.
Tahapan - tahapan menyalurkan ide melalui komunikasi :
·
Ide (gagasan)
·
PerumusanDalam perumusan, disini ide si sender
disampaikan dalam kata-kata.
·
Penyaluran (Transmitting)
·
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan
symbol, atau isyarat dsb.
·
Tindakan
·
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya
perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
·
Pengertian
·
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada
dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
·
Penerimaan
·
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita
(penangkap berita).
Hambatan - Hambatan Komunikasi
Berikut ini adalah hambatan – hambatan dalam Komunikasi :
Hambatan dari Proses Komunikasi :
• Hambatan dari pengirim pesan
Misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi
dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi
emosional.
• Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan
tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan
antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu
sulit.
• Hambatan media
adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media
komunikasi, misalnya gangguan
suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat
mendengarkan pesan.
• Hambatan dalam bahasa sandi.
Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
• Hambatan dari penerima pesan
misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima
/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari
informasi lebih lanjut.
• Hambatan dalam memberikan balikan.
Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya
akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan
sebagainya.
Hambatan Fisik
Hambatan
fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi,
dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan
sebagainya.
Hambatan Semantik.
Kata-kata yang
dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda,
tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
Hambatan Psikologis
Hambatan
psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan
nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
Klasifikasi Komunikasi dalam organisasi
Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam
organisasi yang di tinjau dari beberapa segi :
1. Dari segi sifatnya :
a. Komunikasi
Lisan
komunikasi
yang berlangsung lisan / berbicara
cth:
presentasi
b. Komunukasi
Tertulis
komunikasi
melalui tulisan
Cth: email
c. Komunikasi
Verbal
komunikasi
yang dibicarakan/diungkapkan
cth: curhat
d. Komunikasi
Non Verbal
komunikasi
yang tidak dibicarakan(tersirat)
cth:
seseorang yang nerves (gemetar)
2. Dari segi arahnya :
a. Komunikasi
Ke atas
komunikasi
dari bawahan ke atasan
b. Komunikasi
Ke bawah
komunikasi
dari atasan ke bawahan
c. Komunikasi
Horizontal
komunikasi
ke sesama manusia / setingkat
d. Komunikasi
Satu Arah
pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
e. Komunikasi
Dua Arah
berbicara
dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi
3. Menurut Lawannya :
a. Komunikasi
Satu Lawan Satu
berbicara
dengan lawan bicara yang sama banyaknya
cth:berbicara melalui telepon
b. Komunikasi
Satu Lawan Banyak (kelompok)
berbicara antara satu orang dengan
suatu kelompok
Cth:
kelompok satpam menginterogasi maling
c. Kelompok
Lawan Kelompok
berbicara
antara suatu kelompok dengan kelompok lain
Cth: debat
partai politik
4.Menurut Keresmiannya :
a. Komunikasi
Formal
komunikasi
yang berlangsung resmi
cth: rapat
pemegang saham
b. Komunikasi
Informal
komunikasi
yang tidak resmi
cth :
berbicara dengan teman
KOMUNIKASI
DALAM TULISAN
PENULISAN KABAR BERITA
Menulis berita merupakan suatu upaya
menyampaikan kabar atau sebuah informasi mengenai sesuatu hal atau kejadian
dalam bentuk tertulis. Seorang penulis berita yang baik dapat menuliskan sebuah
berita dengan lengkap dan komunikatif, sehingga pembaca berita dapat memahami
segala sesuatu yang disampaikan dalam berita tanpa kesulitan dan tanpa adanya
kesalahan tafsir. Apakah semua peristiwa dapat atau layak untuk dijadikan
sebuah berita? Seorang penulis berita akan memilih mana peristiwa atau perihal
yang layak untuk dijadikan berita. Hal ini bertujuan agar apa yang dituliskan
benar-benar bermanfaat bagi orang atau masyarakat pembaca. Apakah kalian juga
demikian? Tentu dalam menulis berita, kalian harus dapat memilih berita yang
dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Contoh Ilustrasi Berita
Simaklah teks ilustrasi berikut sebagai bahan
referensi kalian!
Minggu ini, kelompok diskusi kamu mendapat tugas untuk
mengisi kolom berita pada majalah dinding sekolah. Suatu kebetulan, kemarin di
aula kantor Depdiknas Provinsi Irian Jaya berlangsung pameran karya inovasi
ilmiah sains dan teknologi tingkat SMP se-Provinsi Irian Jaya. Pameran yang
diadakan dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional tersebut dibuka oleh
Gubernur Kepala Daerah.
Langkah-langkah Menulis Berita
Berkenaan dengan ilustrasi
di atas, contoh informasi-informasi yang dapat kalian catat untuk memenuhi
unsur kelengkapan berita di antaranya berikut ini.
1. Apa peristiwa yang terjadi?
– Pameran karya inovasi ilmiah sains dan teknologi tingkat SMP se-Provinsi Irian Jaya.
2. Siapa sajakah yang terlibat dalam peristiwa tersebut?
– Siswa-siswa SMP seluruh Provinsi Irian Jaya.
– Gubernur dan pejabat yang terkait.
3. Kapan peristiwa tersebut terjadi?
– Bertepatan dengan Hardiknas.
4. Di mana peristiwa itu berlangsung?
– Di Aula Kantor Depdiknas Provinsi Irian Jaya.
5. Mengapa peristiwa tersebut diperlukan?
– Sebagai sarana mengekspresikan kreativitas, komunikasi antarsekolah, serta perkembangan iptek.
6. Bagaimana berlangsungnya peristiwa tersebut?
– Sangat menarik perhatian dan banyak mendapatkan respons positif dari banyak pihak.
Selain memerhatikan unsur-unsur kelengkapan berita di atas, dalam penulisan berita perlu juga kalian perhatikan penggunaan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Hal ini juga bertujuan agar pembaca mudah memahami berita yang kalian sampaikan.
1. Apa peristiwa yang terjadi?
– Pameran karya inovasi ilmiah sains dan teknologi tingkat SMP se-Provinsi Irian Jaya.
2. Siapa sajakah yang terlibat dalam peristiwa tersebut?
– Siswa-siswa SMP seluruh Provinsi Irian Jaya.
– Gubernur dan pejabat yang terkait.
3. Kapan peristiwa tersebut terjadi?
– Bertepatan dengan Hardiknas.
4. Di mana peristiwa itu berlangsung?
– Di Aula Kantor Depdiknas Provinsi Irian Jaya.
5. Mengapa peristiwa tersebut diperlukan?
– Sebagai sarana mengekspresikan kreativitas, komunikasi antarsekolah, serta perkembangan iptek.
6. Bagaimana berlangsungnya peristiwa tersebut?
– Sangat menarik perhatian dan banyak mendapatkan respons positif dari banyak pihak.
Selain memerhatikan unsur-unsur kelengkapan berita di atas, dalam penulisan berita perlu juga kalian perhatikan penggunaan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Hal ini juga bertujuan agar pembaca mudah memahami berita yang kalian sampaikan.
Contoh Teks Berita Singkat
Hal pertama yang harus kalian lakukan
untuk meliput peristiwa tersebut menjadi sebuah berita adalah mencatat semua
informasi berkaitan dengan unsur-unsur kelengkapan berita. Adapun kelengkapan dalam
sebuah berita meliputi unsur-unsur pertanyaan (5W+1H) apa, siapa, kapan,
di mana, mengapa, dan bagaimana, terkait isi berita. Berdasarkan beberapa informasi yang telah kalian
catat, kalian dapat menyusun informasi-informasi tersebut menjadi sebuah
berita, seperti berikut ini.
Peringatan Hardiknas di Provinsi Irian Jaya tahun ini benar-benar lain. Hampir seluruh perhatian insan pendidikan se-Irian Jaya tertuju pada Aula Kantor Depdiknas Provinsi Irian Jaya. Ada apakah kiranya?
Momen Hardiknas di Provinsi Irian Jaya tahun ini
dimanfaatkan oleh seluruh siswa SMP se-Irian Jaya sebagai ajang adu kreativitas
sains dan teknologi. Sungguh luar biasa. Acara yang dibuka langsung oleh Bapak
Gubernur ini, mampu menunjukkan betapa besar tingkat kreativitas remaja-remaja
SMP di provinsi ini. Beberapa karya yang dipajang di stan masing-masing
sekolah benar-benar membuktikan bahwa mereka layak mendapatkan acungan jempol.
Beberapa hasil karya-karya mereka yang banyak menarik perhatian di antaranya
rancangan dan miniatur kapal selam, teknologi mengolah limbah, pengolahan lahan
modern, tips pengawetan ikan, dan beberapa karya lainnya.
“Kegiatan semacam ini sangat perlu untuk terus digalakkan dan mendapat dukungan. Selain dapat mengasah keterampilan para remaja di bidang sains dan teknologi, kegiatan ini dapat menjadi wahana bertukar pengalaman antarsekolah. Hal yang jelas, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi perkembangan generasi muda, pendidikan, dan kemajuan bangsa,” komentar Gubernur seusai mengunjungi salah satu stan peserta.
“Kegiatan semacam ini sangat perlu untuk terus digalakkan dan mendapat dukungan. Selain dapat mengasah keterampilan para remaja di bidang sains dan teknologi, kegiatan ini dapat menjadi wahana bertukar pengalaman antarsekolah. Hal yang jelas, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi perkembangan generasi muda, pendidikan, dan kemajuan bangsa,” komentar Gubernur seusai mengunjungi salah satu stan peserta.
Pengertian Korespondensi dan Surat
Korespondensi adalah
penyampaian maksud melalui surat dari satu pihak kepada pihak lain dapat atas
nama jabatan dalam suatu perusahaan/organisasi dan dapat atas nama perseorangan
(individu). Kegiatan saling berkirim surat oleh perseorangan atau oleh
organisasi disebut surat menyurat atau korespondensi. Pihak yang terlibat
disebut koresponden.
Surat adalah alat
komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain, yang memiliki
persyaratan khusus yaitu penggunaan kode 2 notasi (lampiran dan perihal),
penggunaan kertas, penggunaan model dan bentuk, pemakaian bahasa yang khas
serta pencantuman tanda tangan.
Ciri-ciri
Surat:
·
Surat adalah pesan
tertulis.
·
Isi pesan dalam surat
merupakan informasi/persuasi.
·
Surat memiliki
bagian-bagian yang standar.
·
Surat memiliki bentuk yang
standar.
·
Surat memiliki satu pesan
inti.
·
Gaya bahasa surat bisa
formal ataupun informal.
·
Fungsi Surat:
·
Surat sebagai penyampai
pesan.
·
Surat sebagai wakil.
·
Surat sebagai bukti
tertulis.
·
Surat sebagai pedoman/dasar
bertindak.
·
Alat untuk mengingat.
·
Dokumen historis dari suatu
kegiatan.
·
Keterangan keamanan.
PENULISAN PESAN-PESAN PERSUASIF
Persuasi
merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk
mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasi yang efektif adalah kemampuan
untuk menyampaiakan suatu pesan di dalam suatu cara yang membuat audiens
(pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuat mereka setuju.
Meskipun kebanyakan pesan-pesan bisnis adalah rutin,
namun dalam beberapa situasi tertentu diperlukan pesan yang didesain untuk
memotivasi atau memberi persuasi kepada orang lain. Penyampaian pesan ini tidak
hanya digunakan untuk kepentingan internal organisasi namun dapat
pula digunakan untuk kepentingan eksternal organisasi seperti permintaan atau
informasi yang bersifat menyenangkan, atau kegiatan untuk mendapatkan dana dan
kerjasama.
Pesan-pesan
persuasif bertujuan untuk mempengaruhi audiens yang cenderung mempertahankan
ide atau gagasannya. Pesan-pesan persuasif umumnya lebih lama, lebih rinci, dan
tergantung pada perencanaan strategis yang cukup ketat.
Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan
dalam menuliskan pesan-pesan persuasif antara lain :
1. Analisis Audiens
Penyampaian pesan-pesan persuasif yang
terbaik adalah dengan cara menhubungkan suatu pesan dengan minat dan hasrat
audiens. Untuk mengakomodasi perbedaan individual, maka perlu menganalisis
audiens dan kemudian menyusun suatu pesan yang dapat menjadi daya tarik bagi
kebutuhan mereka. Cara yang paling mudah dalam menilai kebutuhan audiens adalah
dengan berpedoman pada teori kebutuhan dari Maslow yang menyatakan bahwasanya
manusia memiliki lima kebutuhan yang sifatnya berjenjang..
2. Mempertimbangkan Perbedaan Budaya
3. Pemahaman terhadap perbedaan budaya yang
ada bukan saja akan membantu dalam memuaskan kebutuhan audiens, tetapi juga
akan membantu bagaimana mereka akan memberikan penghormatan. Memberikan
persuasi untuk budaya yang berbeda akan berbeda cara memberikan
persuasinya.
4. Memilih Pendekatan Organisasional
Agar penyampaian pesan persuasif dapat tempat
sasaran dan sesuai dengan apa yang dikehendaki maka perlu
diperhatikan cara penyampaiannya kepada audiens, apakah menggunakan pendekatan
langsung atau tidak langsung.
Persuasi yang efektif mencakup empat komponen
penting, yaitu :
Menetapkan kredibilitas
Bagi seorang komunikator tingkat kredibilitas
ditentukan oleh sejaumana tingkat kepercayaan dan reabilitas dirinya.
Kredibilitas adalah kapabilitas untuk dapat dipercaya oleh orang lain. Cara
yang digunakan untuk menumbuhkan kredibilitas seseorang adalah dengan fakta,
berupa dokumen, statistik, jaminan, dan hasil riset yang menjadi bukti objektif
yang mendukung kredibilitas seseorang. Cara lain yang dapat dilakukan guna
menambah kredibilitas seseorang adalah menjadi seorang pakar atau ahli dalam
bidang tertentu, antusias terhadap materi yang disampaikan, objektif dalam
penilaian sesuatu, sikap hormat dapat membantu memfokuskan kebutuhan audiens,
kejujuran dapat menumbuhkan penghargaan audiens, intensitas yang baik akan
membantu minat audiens, dan pengalaman latar belakang baik sikap, kepercayaan
sebelumnya dapat membantu mengidentifikasi audiens.
Membuat kerangka argumentasi audiens
Kerangka argumentasi dapat dibuat berdasarkan
rencana organisasional AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action).
o
Attention (Perhatian), meyakinkan audiens dibagian
permulaan bahwa ada sesuatu yang akan disampaikan. Memperkenalkan suatu masalah
atau ide yang membuat audiens mau mendengar pesan-pesan yang akan disampaikan.
o
Interest (Minat), menjelaskan relavansi pesan-pesan
yang disampaikan dengan audiens. Mengembangkan pernyataan yang telah
disampaikan pada fase pertama secara rinci. Menghubungkan pesan-pesan yang akan
disampaikan dengan manfaat secara spesifik yang dapat dinikmati oleh audiens.
o
Desire (Hasrat), mengubah keinginan audiens dengan
menjelaskan bagaimana perubahan yang dilakukan dapat memberikan manfaat yang
lebih baik bagi audiens, dan berusaha untuk mengimplementasikan ide atau
gagasan.
o
Action (Tindakan), menyarankan tindakan spesifik
yang diinginkan terhadap audiens. Perlu juga dipikirkan bagaimana audiens akan
memperoleh manfaat dari tindakan yang dilakukan, serta menemukan cara agar
tindakan tersebut mudah untuk dilakukan.
Memilih Daya Pemikat
Umumnya pesanpesan persuasif menggunakan daya
pemikat dengan logika (logical appeals) dan daya pemikat emosional (emotional
appeals) untuk melakukan persuasi audiens.
Kedua pendekatan ini akan memiliki
keseimbangan apabila tergantung pada tindkan yang diharapkan, harapan para
audiens, tingkat resistensi yang diatasi, kemampuan menjual ide atau gagasan
tersebut.
Pemikat Emosional
Dalam melakukan persuasi audiens, dapat
memanfaatan emosi yang dilandasi dengan suatu argumentasi atau dalam bentuk
simpati kepada audiens sepanjang pemikat emosional bersifat kuat. Dapat
menggunakan kata-kata yang sangat berpengaruh pada emosi seseorang seperti
kebebasan, keberhasilan, nilai, penghargaan, kenyamanan, dan keamanan.
Pemikat Logika
Dalam berbagai hal, penggunaan pendekatan ini
dapat dilakukan seperti membuat aduan (claim) dan memberikan dukungan atas
aduan tersebut dengan memberikan alasan dan bukti-bukti yang ada. Adapun
penggunaan pendekatan ini didasari atas berbagai alasan diantaranya :
Ø Analogi, adalah menggunakan suatu alasan dari
bukti-bukti spesifik menuju bukti-bukti fisik pula.
Ø Induksi, adlah memberikan berbagai alasan
dari bukti-bukti spesifik menuju kesimpulan umum.
Ø Deduksi, Pemberian alasan dari yang bersifat
umum untuk kesimpulan yang khusus.
Pertimbangan Etika
Persuasif dapat digunakan untuk mempengaruhi
audiens dengan memberikan informasi dan menambah pemahaman mereka dalam
berbagai hal. Hal yang paling penting dalam pendekatan ini adalah menunjukkan
perhatian yang jujur kepada audiens dengan memenuhi kebutuhan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar