Filsafat
Filsafat
adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara
kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Untuk studi falsafi, mutlak
diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.
Logika
merupakan sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat.
Hal itu membuat filasafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu
berciri eksak di samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa
penasaran dan ketertarikan. Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju
sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin
ilmu lain dengan sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal.
Kata
falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa
Arab فلسفة, yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini
merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya
adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”.
Kata
filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk
terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang
mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".
Dibawah ini merupakan
Pengertian Filsafat Menurut para Ahli:
1.
Harold H. Titus
: Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam
yg biasanya diterima secara tidak kritis.
2.
Hasbullah Bakry:
Ilmu Filsafat adalah ilmu yg menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai
Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan
tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan
itu.
3.
Prof.
Dr.Mumahamd Yamin: Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui
kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
4.
Bertrand Russel:
Filsafat adalah sesuatu yg berada di tengah-tengah antara teologi dan sains.
5.
Pudjo Sumedi
AS., Drs.,M.Ed. & Mustakim, S.Pd.,MM: Istilah dari filsafat berasal bahasa
Yunani: ”philosophia”. Seiring perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam
berbagai bahasa, seperti: ”philosophic” dalam kebudayaan bangsa Jerman,
Belanda, dan Perancis; “philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia” dalam
bahasa Latin; dan “falsafah” dalam bahasa Arab.
6.
Plato: Filsafat
adalah pengetahuan yg berminat mencapai pengetahuan kebenaran yg asli.
7.
Aristoteles:
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) yg meliputi kebenaran yg terkandung
didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan
estetika.
8.
Al Farabi:
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat yg
sebenarnya.
9.
Cicero: Filsafat
adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia juga
mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
10. Johann Gotlich
Fickte: Filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu
umum, yg jadi dasar segala ilmu.
11. Paul Nartorp:
Filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan
pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yg sama, yg memikul
sekaliannya .
12. Imanuel Kant:
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yg didalamnya tercakup empat persoalan, yakni: Apakah yg dapat kita
kerjakan ?(jawabannya metafisika ); Apakah yg seharusnya kita kerjakan
(jawabannya Etika ); Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya Agama ); Apakah
yg dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi )
13. Notonegoro:
Filsafat menelaah hal-hal yg dijadikan objeknya dari sudut intinya yg mutlak,
yg tetap tidak berubah , yg disebut hakekat.
14. Driyakarya:
Filsafat sebagai perenungan yg sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan
berbuat, perenungan tentang kenyataan yg sedalam-dalamnya sampai “mengapa yg
penghabisan “.
15. Sidi Gazalba:
Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran, tentang
segala sesuatu yg di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan
universal.
Manfaat filsafat dalam
kehidupan adalah :
·
Sebagai dasar
dalam bertindak.
·
Sebagai dasar
dalam mengambil keputusan.
·
Untuk mengurangi
salah paham dan konflik.
·
Untuk bersiap
siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah.
CONTOH MASALAH-MASALAH FILSAFAT
DALAM FILSAFAT HUKUM
“MENGAPA ORANG MENAATI
HUKUM” ?
Masalah-masalah
dalam filsafat hukum salah satunya adalah masalah “mengapa orang mentaati
hukum, hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek diantaranya :
a. Pendapat para ahli
b. Segi teori
c. Segi praktis
d. Segi politis
e. Segi ekonomis
f. Segi psikologi
g. Segi sosiologis
KESIMPULAN
Diperlukan suatu
kerjasama yang kondusif antara pemerintah dengan dewan perwakilan rakyat dalam
menyusun suatu perundang-undangan yang berdasarkan kesadaran kesusilaan dan
kesadaran hukum rakyat.
Sumber:
http://rifkaputrika.wordpress.com/2013/03/29/iad/
Pengetahuan
Pengetahuan
adalah Informasi yang telah diproses dan diorganisasikan untuk memperoleh
pemahaman, pembelajaran dan pengalaman yang terakumulasi sehingga bisa
diaplikasikan ke dalam masalah/proses bisnis tertentu. Pengetahuan dapat juga
diartikan sebagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan
akal.
Adapun
pengetahuan menurut beberapa ahli adalah:
·
Menurut
Pudjawidjana (1983), pengetahuan adalah reaksi dari manusia atas rangsangannya
oleh alam sekitar melalui persentuhan melalui objek dengan indera dan
pengetahuan merupakan hasil yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan
sebuah objek tertentu.
·
Menurut Ngatimin
(1990), pengetahuan adalah sebagai ingatan atas bahan-bahan yang telah
dipelajari dan mungkin ini menyangkut tentang mengikat kembali sekumpulan bahan
yang luas dari hal-hal yang terperinci oleh teori, tetapi apa yang diberikan
menggunakan ingatan akan keterangan yang sesuai.
·
Menurut
Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini
setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telingan.
Dari
beberapa pengertian pengetahuan di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
merupakan segala sesuatu yang diketahui yang diperoleh dari persentuhan panca
indera terhadap objek tertentu. Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari
proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir yang menjadi dasar manusia
dan bersikap dan bertindak. Partanto Pius dalam kamus bahasa indonesia (2001)
pengetahuan dikaitkan dengan segala sesuatu yang diketahui berkaitan dengan
proses belajar.
Contoh Pengetahuan:
Seseorang
yang mencicipi buah yang belum pernah dimakannya, maka orang tersebut akan
memperolah pengetahuan yaitu tentang rasa, bentuk, ukuran, nama buah.
Pada
dasarnya pengetahuan mempunyai kemampuan prediktif/ perkiraan terhadap sesuatu
sebagai hasil dari pengenalan suatu bentuk/ pola. Data dan Informasi terkadang
dapat membingungkan seseorang, maka pengetahuanlah yang mengarahkan tindakan.
Sumber:
Depdiknas.
(2008). KBBI Daring. Dipetik Februari 07, 2012, dari Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional: http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php
Suriasumantri,
J. S. (2001). Ilmu Dalam Perspektif. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah
seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman
manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Ciri-ciri dari ilmu
pengetahuan yaitu:
Sifat ilmiah sebagai
persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada
lebih dahulu.
1.
Objektif. Ilmu
harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama
sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam.
2.
Metodis adalah
upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya
penyimpangan dalam mencari kebenaran.
3.
Sistematis.
Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus
terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk
suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu
menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya
4.
Universal.
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum
(tidak bersifat tertentu).
Contoh kasus ini
berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan kemiskinan:
Di
Negara Indonesia Ini, Banyak anak-anak yang terlantar karena orang tuanya yang
tidak mampu membiayai anaknya sekolah, sehingga lama-kelamaan akan
menghasilkan generasi yang tidak
mengerti ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Dan inilah titik awal dari
factor-faktor kemiskinan karena pendidikan yang tidak tinggi.
Sumber:
Perbedaan Filsafat, Pengetahuan, dan Ilmu pengetahuan
Filsafat
|
Pengetahuan
|
Ilmu
Pengetahuan
|
Mencoba
merumuskan pertanyaan atas jawaban. Mencari prinsip-prinsip umum, tidak
membatasi segi pandangannya bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara
umum dan keseluruhan.
|
Yang dipelajari terbatas karena hanya sekedar
kemampuan yang ada dalam diri kita untuk mengetahui sesuatu hal.
|
Cenderung
kepada hal yang dipelajari dari sebuah buku panduan.
|
Keseluruhan yang ada
|
Objek
penelitian yang terbatas
|
Ilmu
pengetahuan adalah kajian tentang dunia material.
|
Menilai
objek renungan dengan suatu makna. Misalkan : religi, kesusilaan, keadilan,
dsb
|
Tidak
menilai objek dari suatu sistem nilai tertentu.
|
Ilmu
pengetahuan adalah definisi eksperimental.
|
Bertugas
mengintegrasikan ilmu-ilmu.
|
Bertugas
memberikan jawaban.
|
Ilmu
Pengetahuan dapat sampai pada kebenaran melalui kesimpulan logis dari
pengamatan empiris.
|
Persamaan Filsafat, Pengetahuan, dan Ilmu pengetahuan
1.
Mencari rumusan
yang sebaik-baiknya menyelidiki objek selengkap-lengkapnya.
2.
Memberikan
pengertian mengenai hubungan yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami
dan mencoba menunjukan sebab-sebabnya.
3.
Memberikan
sintesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan.
4.
Mempunyai metode
dan sistem.
5.
Memberikan
penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia
(objektivitas) akan pengetahuan yang lebih mendasar.
Mitos
Mitos adalah cerita prosa rakyat
yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang
alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya, serta dianggap benar-benar
terjadi oleh yang mempunya cerita atau penganutnya.
Dalam pengertian yang lebih luas, mitos dapat
mengacu kepada cerita tradisional. Pada umumnya mitos menceritakan terjadinya
alam semesta, dunia dan para makhluk penghuninya, bentuk topografi, kisah para
makhluk supranatural, dan sebagainya. Mitos dapat timbul sebagai catatan
peristiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan, sebagai alegori atau
personifikasi bagi fenomena alam, atau sebagai suatu penjelasan tentang ritual.
Mereka disebarkan untuk menyampaikan pengalaman religius atau ideal, untuk
membentuk model sifat-sifat tertentu, dan sebagai bahan ajaran dalam suatu
komunitas.
Klasifikasi mitos Yunani terawal
oleh Euhemerus, Plato (Phaedrus), dan Sallustius dikembangkan oleh para
neoplatonis dan dikaji kembali oleh para mitografer zaman Renaisans seperti
dalam Theologia mythologica (1532). Mitologi perbandingan abad ke-19menafsirkan
kembali mitos sebagai evolusi menuju ilmu (E. B. Tylor), “penyakit bahasa” (Max
Müller), atau penafsiran ritual magis yang keliru (James Frazer). Penafsiran selanjutnya
menolak pertentangan antara mitos dan sains. Lebih lanjut lagi, mitopeia
seperti novel fantasi, manga, dan legenda urban, dengan berbagai mitos buatan
yang dikenal sebagai fiksi, mendukung gagasan mitos sebagai praktik sosial yang
terus terjadi.
Contoh Mitos:
1. Tertimpa
cicak tandanya sial
Sial di sini maksudnya dari tertimpa
cicak itu sendiri. Siapa yang tidak sial kalau sedang enak-enak
duduk tiba-tiba tertimpa
cicak.
2. Berfoto
bersama dalam jumlah ganjil.
Janganlah berfoto dalam jumlah
ganjil karena salah satu dari yang difoto akan cepat meninggal. Biasanya yang
ditengah.
3. Gadis
keramas dihari Sabtu
Jika anda seorang gadis, janganlah anda
keramas pada hari Sabtu, karena berakibat anda akan mempunyai suami penyiksa.
4. Kebiasaan
menggigit bibir bagian bawah
Janganlah anda selalu menggigit bibir
bagian bawah, karena kelak anda akan bernasib buruk dan rezeki seret.
5. Kebiasaan
menggigit bibir bagian atas
Janganlah menggigit bibir bagian atas
karena akan selalu banyak hutang dalam hidup.
6. Kebiasaan
menggigit kuku
Janganlah sering menggigit kuku, karena
akan mengundang nasib buruk dan pembawaan sering gugup juga akan menderita
batin.
7. Kebiasaan
memutir rambut
Janganlah anda memutir-mutir rambut
karena kelak anda akan menjadi bahan gunjingan orang dan menjadi korban fitnah.
8. Kebiasaan
bersiul diwaktu malam
Janganlah anda selalu bersiul diwaktu
karena disaat anda tidur dimalam itu dan akan mendengar siulan yang berasal
dari luar kamar anda itu adalah ulah dari makhluk halus yang merasa terganggu
dengan siulan anda dan membalasnya. (sebenar
nya agar tidak mengganggu orang yang sedang istirahat tidur).
9. Kebiasaan
bersiul di dalam rumah
Janganlah anda selalu bersiul di dalam
rumah, karena akan mengundang makhluk halus yang akan berbuat jahat.
Berikut adalah beberapa contoh Mitos yang ada di Indonesia :
1. Cerita terjadinya mado-mado atau marga di Nias (Sumatra Utara)
2. Cerita barong di Bali
3. Cerita pemindahan Gunung Suci Mahameru di India oleh para dewa ke Gunung
Semeru
4. Cerita Nyai Roro Kidul (Ratu Laut Selatan)
5. Cerita Joko Tarub
6. Cerita Dewi Nawangwulan
Sumber: http://mohamadarifwicaksono.wordpress.com/2011/04/19/mitos-%E2%80%93-mitos-orang-tua-jaman-dulu/
Legenda
Legenda (bahasa Latin: legere) adalah cerita prosa rakyat yang
dianggap oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi.
Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai “sejarah” kolektif (folk
history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut telah
mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh
karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi
sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari
yang mengandung sifat-sifat folklor.
Legenda meurut
beberapa sumber, antara lain :
1. Menurut
Buku Sari Kata Bahasa Indonesia, Legenda adalah cerita rakyat jaman dahulu
berkaitan dengan peristiwa dan asal-usul terjadinya suatu tempat. Contohnya:
Sangkuriang dan Batu Menangis
2. Menurut
Pudentia legenda adalah cerita yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat
benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral yang juga
membedakannya dengan mite.
3. Dalam KBBI 2005, legenda adalah cerita rakyat
pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah.
4. Menurut
Hooykaas, legenda adalah dongeng tentang hal-hal yang berdasarkan sejarah yang
mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian yang menandakan kesaktian.
Contoh Legenda
Legenda
Batu Menangis (Cerita Rakyat Kalimantan )
Disebuah
bukit yang jauh dari desa, didaerah Kalimantan hiduplah seorang janda miskin
dan seorang anak gadisnya.
Anak
gadis janda itu sangat cantik jelita. Namun sayang, ia mempunyai prilaku yang
amat buruk. Gadis itu amat pemalas, tak pernah membantu ibunya melakukan
pekerjaan-pekerjaan rumah. Kerjanya hanya bersolek setiap hari.
Selain
pemalas, anak gadis itu sikapnya manja sekali. Segala permintaannya harus
dituruti. Setiap kali ia meminta sesuatu kepada ibunya harus dikabulkan, tanpa
memperdulikan keadaan ibunya yang miskin, setiap hari harus membanting tulang
mencari sesuap nasi.
Pada
suatu hari anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja. Letak
pasar desa itu amat jauh, sehingga mereka harus berjalan kaki yang cukup
melelahkan. Anak gadis itu berjalan melenggang dengan memakai pakaian yang
bagus dan bersolek agar orang dijalan yang melihatnya nanti akan mengagumi kecantikannya.
Sementara ibunya berjalan dibelakang sambil membawa keranjang dengan pakaian
sangat dekil. Karena mereka hidup ditempat terpencil, tak seorangpun mengetahui
bahwa kedua perempuan yang berjalan itu adalah ibu dan anak.
Ketika
mereka mulai memasuki desa, orang-orang desa memandangi mereka. Mereka begitu
terpesona melihat kecantikan anak gadis itu, terutama para pemuda desa yang tak
puas-puasnya memandang wajah gadis itu. Namun ketika melihat orang yang
berjalan dibelakang gadis itu, sungguh kontras keadaannya. Hal itu membuat
orang bertanya-tanya.
Di
antara orang yang melihatnya itu, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada
gadis itu, “Hai, gadis cantik. Apakah yang berjalan dibelakang itu ibumu?”
Namun, apa jawaban anak gadis itu
?
“Bukan,”
katanya dengan angkuh. “Ia adalah pembantuku !”
Kedua
ibu dan anak itu kemudian meneruskan perjalanan. Tak seberapa jauh, mendekati
lagi seorang pemuda dan bertanya kepada anak gadis itu.
“Hai,
manis. Apakah yang berjalan dibelakangmu itu ibumu?”
“Bukan,
bukan,” jawab gadis itu dengan mendongakkan kepalanya. ” Ia adalah budakk!”
Begitulah
setiap gadis itu bertemu dengan seseorang disepanjang jalan yang menanyakan
perihal ibunya, selalu jawabannya itu. Ibunya diperlakukan sebagai pembantu
atau budaknya.
Pada
mulanya mendengar jawaban putrinya yang durhaka jika ditanya orang, si ibu
masih dapat menahan diri. Namun setelah berulang kali didengarnya jawabannya
sama dan yang amat menyakitkan hati, akhirnya si ibu yang malang itu tak dapat
menahan diri. Si ibu berdoa.
“Ya
Tuhan, hamba tak kuat menahan hinaan ini. Anak kandung hamba begitu teganya
memperlakukan diri hamba sedemikian rupa. Ya, tuhan hukumlah anak durhaka ini !
Hukumlah dia….”
Atas
kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, perlahan-lahan tubuh gadis durhaka itu berubah
menjadi batu. Perubahan itu dimulai dari kaki. Ketika perubahan itu telah
mencapai setengah badan, anak gadis itu menangis memohon ampun kepada ibunya.
”
Oh, Ibu..ibu..ampunilah saya, ampunilah kedurhakaan anakmu selama ini.
Ibu…Ibu…ampunilah anakmu..” Anak gadis itu terus meratap dan menangis memohon
kepada ibunya. Akan tetapi, semuanya telah terlambat. Seluruh tubuh gadis itu
akhirnya berubah menjadi batu. Sekalipun menjadi batu, namun orang dapat
melihat bahwa kedua matanya masih menitikkan air mata, seperti sedang menangis.
Oleh karena itu, batu yang berasal dari gadis yang mendapat kutukan ibunya itu
disebut ” Batu Menangis “.
Demikianlah
cerita berbentuk legenda ini, yang oleh masyarakat setempat dipercaya bahwa
kisah itu benar-benar pernah terjadi. Barang siapa yang mendurhakai ibu kandung
yang telah melahirkan dan membesarkannya, pasti perbuatan laknatnya itu akan
mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Cerita
Rakyat
Cerita rakyat adalah sebagian
kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia. Pada umumnya,
cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal
muasal suatu tempat.
Tokoh-tokoh yang dimunculkan
dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun
dewa. Fungsi Cerita rakyat selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri
tauladan terutama cerita rakyat yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral.
Banyak yang tidak menyadari kalo negeri kita tercinta ini mempunyai banyak
Cerita Rakyat Indonesia yang belum kita dengar, bisa dimaklumi karena cerita
rakyat menyebar dari mulut – ke mulut yang diwariskan secara turun – temurun.
Namun sekarang banyak cerita rakyat yang ditulis dan dipublikasikan sehingga
cerita rakyat Indonesia bisa dijaga dan tidak sampai hilang dan punah.
Contoh Cerita Rakyat:
Cerita
Rakyat Cindelaras
Raden
Putra adalah raja Kerajaan Jenggala. Ia didampingi seorang permaisuri yang baik
hati dan seorang selir yang cantik jelita. Tetapi, selir Raja Raden Putra
memiliki sifat iri dan dengki terhadap sang permaisuri. Ia merencanakan suatu
yang buruk kepada permaisuri. “Seharusnya, akulah yang menjadi permaisuri. Aku
harus mencari akal untuk menyingkirkan permaisuri,” pikirnya.
Selir
baginda, berkomplot dengan seorang tabib istana. Ia berpura-pura sakit parah. Tabib
istana segera dipanggil. Sang tabib mengatakan bahwa ada seseorang yang telah
menaruh racun dalam minuman tuan putri. “Orang itu tak lain adalah permaisuri
Baginda sendiri,” kata sang tabib. Baginda menjadi murka mendengar penjelasan
tabib istana. Ia segera memerintahkan patihnya untuk membuang permaisuri ke
hutan.
Sang
patih segera membawa permaisuri yang sedang mengandung itu ke hutan belantara.
Tapi, patih yang bijak itu tidak mau membunuhnya. Rupanya sang patih sudah
mengetahui niat jahat selir baginda. “Tuan putri tidak perlu khawatir, hamba
akan melaporkan kepada Baginda bahwa tuan putri sudah hamba bunuh,” kata patih.
Untuk mengelabui raja, sang patih melumuri pedangnya dengan darah kelinci yang
ditangkapnya. Raja menganggung puas ketika sang patih melapor kalau ia sudah
membunuh permaisuri.
Setelah
beberapa bulan berada di hutan, lahirlah anak sang permaisuri. Bayi itu
diberinya nama Cindelaras. Cindelaras tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas
dan tampan. Sejak kecil ia sudah berteman dengan binatang penghuni hutan. Suatu
hari, ketika sedang asyik bermain, seekor rajawali menjatuhkan sebutir telur.
“Hmm, rajawali itu baik sekali. Ia sengaja memberikan telur itu kepadaku.”
Setelah 3 minggu, telur itu menetas. Cindelaras memelihara anak ayamnya dengan
rajin. Anak ayam itu tumbuh menjadi seekor ayam jantan yang bagus dan kuat.
Tapi ada satu keanehan. Bunyi kokok ayam jantan itu sungguh menakjubkan!
“Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa,
ayahnya Raden Putra…”
Cindelaras
sangat takjub mendengar kokok ayamnya dan segera memperlihatkan pada ibunya.
Lalu, ibu Cindelaras menceritakan asal usul mengapa mereka sampai berada di
hutan. Mendengar cerita ibundanya, Cindelaras bertekad untuk ke istana dan
membeberkan kejahatan selir baginda. Setelah di ijinkan ibundanya, Cindelaras
pergi ke istana ditemani oleh ayam jantannya. Ketika dalam perjalanan ada
beberapa orang yang sedang menyabung ayam. Cindelaras kemudian dipanggil oleh
para penyabung ayam. “Ayo, kalau berani, adulah ayam jantanmu dengan ayamku,”
tantangnya. “Baiklah,” jawab Cindelaras. Ketika diadu, ternyata ayam jantan
Cindelaras bertarung dengan perkasa dan dalam waktu singkat, ia dapat
mengalahkan lawannya. Setelah beberapa kali diadu, ayam Cindelaras tidak terkalahkan.
Ayamnya benar-benar tangguh.
Berita
tentang kehebatan ayam Cindelaras tersebar dengan cepat. Raden Putra pun
mendengar berita itu. Kemudian, Raden Putra menyuruh hulubalangnya untuk
mengundang Cindelaras. “Hamba menghadap paduka,” kata Cindelaras dengan santun.
“Anak ini tampan dan cerdas, sepertinya ia bukan keturunan rakyat jelata,”
pikir baginda. Ayam Cindelaras diadu dengan ayam Raden Putra dengan satu
syarat, jika ayam Cindelaras kalah maka ia bersedia kepalanya dipancung, tetapi
jika ayamnya menang maka setengah kekayaan Raden Putra menjadi milik
Cindelaras.
Dua
ekor ayam itu bertarung dengan gagah berani. Tetapi dalam waktu singkat, ayam
Cindelaras berhasil menaklukkan ayam sang Raja. Para penonton bersorak sorai
mengelu-elukan Cindelaras dan ayamnya. “Baiklah aku mengaku kalah. Aku akan
menepati janjiku. Tapi, siapakah kau sebenarnya, anak muda?” Tanya Baginda
Raden Putra. Cindelaras segera membungkuk seperti membisikkan sesuatu pada
ayamnya. Tidak berapa lama ayamnya segera berbunyi. “Kukuruyuk… Tuanku
Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden
Putra…,” ayam jantan itu berkokok berulang-ulang. Raden Putra terperanjat
mendengar kokok ayam Cindelaras. “Benarkah itu?” Tanya baginda keheranan.
“Benar Baginda, nama hamba Cindelaras, ibu hamba adalah permaisuri Baginda.”
Bersamaan
dengan itu, sang patih segera menghadap dan menceritakan semua peristiwa yang
sebenarnya telah terjadi pada permaisuri. “Aku telah melakukan kesalahan,” kata
Baginda Raden Putra. “Aku akan memberikan hukuman yang setimpal pada selirku,”
lanjut Baginda dengan murka. Kemudian, selir Raden Putra pun di buang ke hutan.
Raden Putra segera memeluk anaknya dan meminta maaf atas kesalahannya Setelah
itu, Raden Putra dan hulubalang segera menjemput permaisuri ke hutan.. Akhirnya
Raden Putra, permaisuri dan Cindelaras dapat berkumpul kembali. Setelah Raden
Putra meninggal dunia, Cindelaras menggantikan kedudukan ayahnya. Ia memerintah
negerinya dengan adil dan bijaksana.
Pesan
moral :
Kebaikan
akan berbuah kebaikan sedang kejahatan akan mendatangkan penderitaan.
Perbedaan dan Persamaan Mitos, Legenda, dan Cerita Rakyat
Persamaan
|
Perbedaan
|
|
Mitos
|
Ketiganya sama-sama menceritakan masa lampau, baik
dalam bentuk sastra ataupun lisan.
|
Cerita Prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar
masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan
makhluk di dalamnya.
|
Legenda
|
Cerita jaman dahulu berkaitan dengan peristiwa
sejarah da nasal-usul terjadinya suatu tempat.
|
|
Cerita Rakyat
|
Cerita jaman dahulu yang hidup di kalangan rakyat
dan diwariskan secara lisan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar